Adinda Permatasari
Reaktor nuklir nomor 1 hingga 4 telah kehilangan fungsi pendinginnya, dan upaya pedinginan dari luar dan sokongan alirang listrik mengalami kegagalan.
Tepco telah melakukan upaya untuk mengembalikan aliran listrik di luar PLTN sambil terus mendinginkan reaktor dengan menyiramkan air ke kolam bahan bakar nuklir, sehingga kadar air tetap terjaga.
Namun pada Kamis 24 Maret lalu, tiga pekerja PLTN terkena air beradiasi tingkat tinggi di ruang bawah tanah gedung turbin reaktor nomor 3. Tingkat radiasi di tempat tersebut mencapai 200 millisieverts per jam pada satu waktu.
Hal tersebut menyebabkan adanya pengubahan rencana. Sebagai upaya untuk terus mendinginkan reaktor, Jumat 25 Maret Tepco mulai memompa air tawar sebagai pengganti air laut ke reaktor 1 dan 3. Demikian dikutip dari NHK, Sabtu (26/3/2011).
Dengan strategi tersebut, Tepco berharap dapat menggunakan pompa air reaktor. Namun usulan itu ditolak, Tepco didesak untuk menggunakan truk pompa dari jarak jauh, karena tingkat radiasi yang tinggi terdeteksi di dekat pompa reaktor.
Hari ini Tepso berencana untuk menyalakan kembali lampu di ruang kendali reaktor 2 melalui aliran listrik dari PLTN. Sementara itu, mereka juga terus menggunakan truk untuk memompa air tawar ke dalam reaktor.
Mobil pemadam kebakaran di PLTN Fukushima (Foto: AP)
TOKYO- Perusahaan Listrik Tokyo (Tepco) didesak untuk mengubah strategi pemulihan reaktor di PLTN Daiichi Fukushima. Ini dilakukan karena tingkat radiasi yang sangat tinggi di lokasi tersebut.Reaktor nuklir nomor 1 hingga 4 telah kehilangan fungsi pendinginnya, dan upaya pedinginan dari luar dan sokongan alirang listrik mengalami kegagalan.
Tepco telah melakukan upaya untuk mengembalikan aliran listrik di luar PLTN sambil terus mendinginkan reaktor dengan menyiramkan air ke kolam bahan bakar nuklir, sehingga kadar air tetap terjaga.
Namun pada Kamis 24 Maret lalu, tiga pekerja PLTN terkena air beradiasi tingkat tinggi di ruang bawah tanah gedung turbin reaktor nomor 3. Tingkat radiasi di tempat tersebut mencapai 200 millisieverts per jam pada satu waktu.
Hal tersebut menyebabkan adanya pengubahan rencana. Sebagai upaya untuk terus mendinginkan reaktor, Jumat 25 Maret Tepco mulai memompa air tawar sebagai pengganti air laut ke reaktor 1 dan 3. Demikian dikutip dari NHK, Sabtu (26/3/2011).
Dengan strategi tersebut, Tepco berharap dapat menggunakan pompa air reaktor. Namun usulan itu ditolak, Tepco didesak untuk menggunakan truk pompa dari jarak jauh, karena tingkat radiasi yang tinggi terdeteksi di dekat pompa reaktor.
Hari ini Tepso berencana untuk menyalakan kembali lampu di ruang kendali reaktor 2 melalui aliran listrik dari PLTN. Sementara itu, mereka juga terus menggunakan truk untuk memompa air tawar ke dalam reaktor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar