Minggu, 27 Maret 2011 | 17:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Solar Dynamics Observatory NASA menangkap letusan besar yang terjadi pada matahari dan membentuk tentakel plasma yang besar.
Sejak 19 Maret lalu, observatorium Badan Antariksa Amerika Serikat itu telah merekam letusan yang tidak stabil di permukaan matahari dan meluncurkan sulur plasma magnetik ke ruang angkasa
"Awan plasma ini melayang-layang di atas permukaan matahari," kata ilmuan Solar Dynamic NASA seperti dikutip Foxnews, hari ini.
Selama beberapa bulan terakhir, menurut NASA, matahari memang sedang dalam fase aktif sehingga menimbulkan serangkaian letusan kuat dan suar.
Apabila letusan atau jilatan api itu cukup kuat dan mengarah ke bumi, maka berpotensi mengganggu satelit dan jaringan listrik, serta berbahaya bagi astronot yang berada di dalam pesawat ruang angkasa.
Foxnews|Rini K
Sejak 19 Maret lalu, observatorium Badan Antariksa Amerika Serikat itu telah merekam letusan yang tidak stabil di permukaan matahari dan meluncurkan sulur plasma magnetik ke ruang angkasa
"Awan plasma ini melayang-layang di atas permukaan matahari," kata ilmuan Solar Dynamic NASA seperti dikutip Foxnews, hari ini.
Selama beberapa bulan terakhir, menurut NASA, matahari memang sedang dalam fase aktif sehingga menimbulkan serangkaian letusan kuat dan suar.
Apabila letusan atau jilatan api itu cukup kuat dan mengarah ke bumi, maka berpotensi mengganggu satelit dan jaringan listrik, serta berbahaya bagi astronot yang berada di dalam pesawat ruang angkasa.
Foxnews|Rini K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar