Selasa, 12 April 2011

Siswa SMK Blitar Hilang di Lereng Gunung

Selasa, 12 April 2011 19:39 wib
 0  00
Ilustrasi pendakian (Foto: Ist)
Ilustrasi pendakian (Foto: Ist)
BLITAR- Ahmad Zaroni (18), siswa kelas II Sekolah Menengah Kejuruan Islam (SMK) Kota Blitar, oleh keluarganya dilaporkan hilang ke Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kabupaten Blitar.

Pasalnya, sejak mendaki lereng pegunungan Buthak di wilayah Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar pada Jumat 8 April lalu, Zaroni belum juga kembali ke rumah.

Sementara Syaiful Anwar (20), rekannya ditemukan di sekitar perkebunan teh milik PTPN XII. Saat pertama kali dijumpai oleh para pemetik daun teh, pemuda asal Kelurahan/Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar itu dalam kondisi lunglai tak berdaya.

Kepada penolongnya, Syaiful mengaku terpisah dari Zaroni setelah salah satu kakinya terperosok dalam lubang yang membuat tubuhnya terguling ke dalam jurang. Untungnya, meski terjal, jurang yang banyak dijumpai di sekitar pegunungan Buthak itu tidak begitu dalam dan tidak sampai merenggut jiwanya.

“Zaroni sendiri karena tidak tahu kalau rekannya terjatuh terus melanjutkan perjalanan,“ ujar Kasubid Penanggulangan Bencana Bakesbanglinmas Katidjan kepada wartawan, Selasa (12/4/2011).

Kedua orang ini melakukan pendakian pada Jumat malam sekira pukul 22.00 WIB. Sebagai pecinta alam, kondisi malam hari tidak menjadi halangan. Keduanya juga tidak merasa gentar dengan kondisi tanah pegunungan Buthak yang rawan longsor. Apalagi saat ini musim penghujan tidak kunjung berhenti.

Secara topografis pegunungan Buthak ini masuk ke dalam komplek Gunung Kawi, Kabupaten Malang. Hanya saja, secara administrasi, termasuk daerah Kabupaten Blitar. Dari Kota Blitar, lokasi yang berada pada arah mata angin timur selatan ini berjarak tempuh lebih dari 50 kilometer dengan kondisi jalan yang terjal.

“Kita juga belum bisa memastikan apakah Ahmad Zaroni ini selamat atau tidak? Karena saat ini kita masih melakukan pencarian,“ terang Katidjan.

Saat ini Anwar masih dalam perawatan di klinik pengobatan perkebunan teh PTPN XII. Untuk menemukan keberadaan Ahmad Zaroni termasuk memastikan nasibnya, Bakesbanglinmas menerjunkan 15 orang personil TIM SAR gabungan antara daerah dan provinsi.

Medan yang terjal serta curam ditambah guyuran hujan membuat petugas tidak mudah mencapai puncak tertinggi dari pegunungan. Dalam upaya ini Bakesbanglinmas juga berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

“Kita meminta pihak keluarga untuk bersabar menunggu upaya yang telah kami lakukan,“ pungkas Katidjan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar